Pada tahun 1901 Belanda menamai pulau di sisi selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini dengan julukan Pulau Komodo. Cerita ini berawal dari Letnan Steyn va Hens Broek yang mencoba membuktikan laporan pasukan Belanda tentang adanya hewan naga menyerupai monster di pulau tersebut. Steyn lantas membunuh salah satu komodo tersebut dan membawa dokumentasinya ke Museum and Botanical Garden di Bogor untuk diteliti.
Komodo National Park adalah taman nasional di Indonesia yang terletak di dekat Lesser Sunda Islands di perbatasan wilayah antara Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Taman termasuk tiga besar pulau Komodo, Rinca, dan Padar, serta sejumlah pulau kecil lainnya dan luas wilayah mencapai 1.817 km² (603 km² daratan). Taman nasional ini didirikan pada tahun 1980 untuk melindungi biawak Komodo. Kemudian taman nasional ini didedikasikan untuk melindungi spesies lainnya, termasuk spesies laut. Pulau-pulau di taman nasional berasal dari aktivitas volkanis. Sekitar 4000 orang tinggal di dalam taman. Pada tahun 1991 taman nasional yang dinamai UNESCO, Situs Warisan Dunia.
Taman Nasional Komodo yang terkenal dengan habitat komodo-nya, ternyata mempunyai keindahan dan pesona lainnya. Taman Nasional Komodo yang terdiri dari tiga pulau besar yaitu Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar serta beberapa pulau kecil, yang fungsinya untuk melindungi komodo dan habitatnya, juga terdapat 277 spesies hewan yang merupakan perpaduan hewan Asia dan hewan Australia. Di taman nasional komodo tersebut terdapat 32 spesies mamalia, 128 spesies burung, dan 37 spesies reptilia.
Satwa Komodo dapat mencapai ukuran maksimum 3 meter dan berat 90 kg. Secara ilmiah pertama kali dikenal tahun 1912 sebagai Varanus komodoensis.Diperkirakan 2.000 individu dewasa secara liar mendiami daerah ini, terbatas di pulau Komodo, Pulau Rinca dan P. Padar, dan pada daerah pantai tertentu di bagian barat Flores. Satwa Komodo, lebih suka pada semak di dataran rendah sebagai tempat berlindung dan savana sekitarnya untuk mencari makan, kadangkala juga ditemukan pada ketinggian antara 400-600 meter. Kadal yang berpenampilan gemuk ini adalah sebagai predator dan sekaligus pemakan bangkai. Ora dewasa secara teratur menyerang dan membunuh rusa, babi hutan dan kerbau dan di Rinca juga terhadap kuda liar.Ora muda yang menetas pada bulan April dari telur yang diletakkan 8-9 bulan sebelumnya berkelompok hingga 20 per sarang, memangsa binatang kecil lainnya seperti toke, insek dan burung di mana ora kecil dapat menangkap dan memanjat pohon. Ora yang lebih tua terlalu berat untuk memanjat pohon. Ora makanannya tergantung hanya beberapa jenis saja, terutama rusa sehingga membuat sensitive hidupnya bila populasi binatang mangsa menurun. Ancaman terbesar terhadap ora adalah pemburu rusa yang memasuki kawasan melalui tempat yang terpencil menggunakan anjing pemburu, dan seringkali mengambil rusa dalam jumlah banyak dalam waktu singkat.
http://www.potlot-adventure.com/2009/03/07/pesona-pulau-komodo/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar