Senin, 13 Juni 2011

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR (pend media masa & seniman)


PENDERITAAN  MEDIA MASA DAN SENIMAN

Hubungan antara penderitaan, media masa dan seniman :
   Penderitaan sekarang ini banyak terjadi dan bagaimana untuk memberi tahu atau menyebar luaskan informasi mengenai penderitaan dan penanggulangan penderitaan, sekarang media massa adalah alat paling tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. karena media massa sudah mampu menyebarkan informasi dengan cepat.
   Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, radio, internet, dengan maksud supaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikian dapat menggugah hati manusia untuk berbuat sesuatu.
            Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya menejahterakan manusia dan sebagaian lainnya membuat manusia. Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam, bencana perang dan lain-lain.
      Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunkiasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni. Sebagai contoh bagaimana penderitaan anak bernama Arie Hangara yang mati akibat siksaan orang tuanya sendiri yang difilmkan dengan judul yang sama.
Contohnya :
Perang di Timur Tengah dan representasi umat Islam dalam konteks ini memiliki efek langsung pada kelompok-kelompok minoritas Muslim etnis, khususnya kaum muda di negara-negara Eropa barat. Artikel ini mengeksplorasi hubungan antara pembangunan identitas orang Asia Muslim Inggris berusia antara 16 dan 23 tahun dan media massa. Hal ini didasarkan pada lapangan yang dilakukan 2002-2004 di Bradford, sebuah 'Milltown' utara miskin di Inggris yang menyaksikan kekerasan protes dikenal sebagai media tentang perang di Timur Tengah dan pembangunan komunitas Muslim global dengan pemuda yang mengasosiasikan dirinya. Menggunakan kutipan dari individu dan fokus wawancara kelompok, artikel ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara kondisi lokal dan nasional menantang yang disebabkan oleh diskriminasi rasial dan afiliasi dari pemuda dengan komunitas Muslim global.

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR (penderitaan & penyebab2nya)


PENDERITAAN DAN PENYEBAB-PENYEBABNYA

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidalmya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenilcmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan "risiko" hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya? . Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang terjadinya penderitaan. Kepada manusia sebagai homo religius Tuhan telah memberikannya.
Penyebab terjadinya penderitaan yaitu:

Banyak orang yang hidup di dunia ini yang masih belum mengetahui akan sifat atau corak dari  kehidupan. Ketika seseorang belum memahami atau mengetahui sifat dari kehidupan, maka yang terjadi adalah penderitaan. Apakah sifat atau corak dari kehidupan yang perlu kita ketahui? Sang Buddha sabdakan bahwa: Sabbe sakhārā aniccā, Sabbe sakhārā dukkhā, Sabbe dhammā anattā.

Sabbe sakhārā aniccā
Inilah corak dari kehidupan yang pertama yang perlu kita ketahui, bahwa segala bentukan adalah tidak kekal adanya. Pada umumnya, orang masih menganggap apa yang dimilikinya sebagai sesuatu yang kekal adanya. Mereka akan menolak akan kebenaran ini, karena mereka takut kehilangan apa yang mereka cintai dan karena mereka tidak mau berpisah dengan apa yang mereka cintai, sehingga mereka tidak mempedulikan kebenaran ini. Akibatnya, ketika seseorang tidak mengetahui akan kebenaran ini, maka yang muncul adalah derita, ratap tangis, sedih, dan lain-lain. Seperti orang yang panik, akan bertanya-tanya; “Mengapa ini bisa begini? Mengapa ini bisa terjadi?”
Kalau kita amati di sekitar kita atau diri kita sendiri, baik menggunakan penginderaan maupun pemikiran, kita akan menyimpulkan bahwa segala bentukan memang tidak ada yang tetap dan akan terus berubah. Setelah muncul akan mengalami kelenyapan. Tidak hanya fisik kita, tetapi apa saja yang merupakan kumpulan dari bentukan akan mengalami perubahan atau ketidakkekalan. Kebenaran ini bukan membuat manusia menjadi pesimis, tetapi kebenaran ini mengajarkan manusia untuk melihat realitas yang sesungguhnya, karena kebenaran ini pasti akan terjadi dalam hidup manusia.
Karena ini kebenaran yang ada dalam hidup ini, maka kita sekarang seyogyanya berlatih untuk mengamati, mencermati akan kebenaran ini. Agar sewaktu apa yang kita miliki berpisah, apa yang kita cintai berpisah atau meninggalkan kita, kita tidak lagi menderita, andai kata menderita tidak larut terlalu lama.

Sabbe sakhārā dukkhā
Inilah corak dari kehidupan kita yang kedua yang perlu kita ketahui. Bahwa segala bentukan yang merupakan perpaduan adalah dukkha. Pengertian dukkha sangatlah kompleks, tidak hanya pada derita, tetapi dukkha juga memiliki makna sukar bertahan, keberadaan yang menekan, menghimpit. Kebanyakan orang sesungguhnya sudah mengenalnya, tetapi hanya bersifat pemahaman biasa. Mereka pada umumnya masih menganggap kehidupan ini sebagai sukha. Ketika seseorang belum memahami corak kehidupan ini, maka yang muncul adalah derita, kecewa, sedih, ratap tangis, dan lain-lain.
Kebenaran ini sesungguhnya adalah realita yang sering muncul dalam hidup kita. Coba kita renungkan kembali, ‘Banyak mana antara bahagia dan derita?’ Tentu lebih banyak derita. Tetapi yang namanya manusia berkeinginan terbalik, inginnya banyak bahagia, sedikit derita. Apa yang terjadi, sudah menderita jadi bertambah menderita, itulah yang akan dialami. Manusia memang ingin selalu bahagia, bahagia muncul tidak harus dengan merubah derita, tetapi bahagia akan muncul tatkala seseorang bisa memahami akan derita. Dengan memahami akan kebenaran ini, derita yang kita alami akan semakin berkurang.

Sabbe dhammā anattā
Inilah corak dari kehidupan kita yang ketiga yang perlu kita ketahui, bahwa segala bentukan maupun bukan bentukan adalah bukan diri. Mengapa dikatakan bukan diri? Sebab keberadaannya tidak bisa kita atur, ia tidak bisa mengikuti kehendak kita. Sebagai contoh: kulitku jangan keriput ia tetap saja keriput, rambutku jangan menjadi putih ia tetap putih. Apakah sesuatu yang tidak bisa kita atur, tidak bisa kita perintah bisa kita sebut sebagai diriku, aku atau milikku.
Banyak sekali orang masih beranggapan diri sebagai aku, atau milikku, maka ketika apa yang disebut aku atau milikku berubah yang timbul adalah derita. Sang Buddha menjelaskan kebenaran ini dengan jelas dalam Anattalakkhana Sutta.
Dengan melepas persepsi tentang keakuan akan bebas dari kemelekatan, bebas dari derita, bebas dari kesedihan. Sebagai contoh: ketika ada keluarga kita sendiri sakit, kenapa kita sedih, tetapi kalau ada tetangga yang sakit kita tidak sedih. Ini disebabkan karena masih adanya kemelekatan terhadap keakuan bahwa itu adalah keluargaku. Kata ”ku” inilah yang menjadikan ia menderita.
Jadi dengan memahami akan corak yang ketiga ini, kita akan bebas dari penderitaan.

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR (penyebab seseorang ketakutan)


PENYEBAB SESEORANG MERASA TAKUT
Mungkin sebagian besar seseorang mempunyai ketakutan yang berbeda-beda , Apakah penyebab emosi takut?








Kita takut terhadap sesuatu yang berpotensi membahayakan diri kita. Ancaman bahaya itu bisa berupa rasa sakit, terhina dan terluka, atau bahkan kematian. Misalnya kita takut terhadap ular karena ular kita nilai membahayakan bagi kita. Kita takut naik pesawat terbang, karena berpikir pesawat terbang tidak aman. Kita takut dalam gelap, karena dalam kegelapan banyak bahaya yang tidak bisa kita antisipasi. Kita takut pada seseorang karena bisa menyakiti kita. Kita takut untuk membaca sebuah buku kontroversial karena khawatir itu akan menggoyahkan kepercayaan lama kita. Pendek kata, segala sesuatu yang kita anggap berbahaya bisa menimbulkan rasa takut.
Takut juga bisa ditimbulkan karena kita berada dalam situasi yang tidak familiar. Bayangkan tiba-tiba Anda berada di tengah hutan rimba tanpa seorangpun di dekat Anda. Jika Anda belum pernah memasuki hutan, maka mungkin Anda akan takut. Begitupun saat Anda masuk ke sebuah daerah yang belum Anda kenal, maka bisa jadi Anda merasa takut. Singkatnya, merasa terasing bisa menimbulkan rasa takut.
Ancaman kehilangan dukungan juga bisa menimbulkan rasa takut.   Bayangkan jika Anda mencuri uang orangtua Anda. Anda mungkin merasa takut ketahuan. Sebab, jika ketahuan maka Anda akan kehilangan dukungan dari mereka. Anda akan dikecam seluruh anggota keluarga. Begitu juga Anda takut menolak ajakan teman-teman Anda untuk naik gunung karena Anda khawatir akan kehilangan teman-teman Anda. Seorang istri takut melawan kekerasan suaminya karena was-was akan diceraikan.
Dari berbagai penyebab takut di atas, dapatlah kita menggolong-golongkan takut. Setidaknya ada empat kategori takut yang berbeda, yakni :
  1. Takut pada kejadian interpersonal. Misalnya takut dikritik, ditolak, berkonflik, dan diserang orang lain.
  2. Takut karena permasalahan eksistensial. Misalnya takut pada kematian, luka badan, darah, pembedahan, dan penyakit.
  3. Takut pada binatang. Misalnya takut pada binatang buas, pada berbagai jenis serangga, dan pada beragam jenis reptil, seperti ular.
  4. Takut yang berhubungan dengan tempat. Misalnya takut pada keramaian, takut pada ketinggian, takut pada tempat tertutup, takut melakukan perjalanan sendirian, dan lainnya.
Biasanya emosi takut selalu dikaitkan dengan emosi cemas. Takut dianggap sebagai inti dari kecemasan. Rasa cemas merupakan antisipasi dalam menghadapi rasa takut. Biasanya takut dan kecemasan berlebih akan membentuk seseorang memiliki fobia, atau ketakutan terhadap hal-hal khusus tertentu. Pada tulisan di atas telah disebutkan beberapa jenis fobia. Sebagai tambahan, ada fobia terhadap kematian (thanatophobia), fobia terhadap binatang (zoophobia), fobia dikubur hidup-hidup (taphophobia), fobia terhadap rasa sakit (algophobia), dan lainnya.
Takut memiliki fungsi penting bagi kehidupan manusia. Emosi takut membuat seseorang mampu menghindari bahaya karena memberikan peringatan darurat. Adanya takut membuat seseorang mampu berlari menjauh dari bahaya. Fobia sebagai antisipasi takut juga sangat penting. Fobia terhadap tempat dan hal-hal berbahaya membuat orang tidak menceburkan diri pada bahaya yang mungkin mengancam jiwanya.
Ada dua mekanisme yang membuat takut bisa menghindarkan seseorang dari bahaya. Pertama, takut berfungsi mengatur tubuh untuk kabur dan memfokuskan perhatian pada hal tersebut. Saat seseorang takut, fokusnya hanyalah untuk kabur semata. Kedua, takut bisa membuat kesadaran terputus, gerak refleks dicegah dan bahkan menyebabkan pingsan. Dalam kondisi pasif ini, seseorang bisa juga terhindar dari bahaya. Misalnya pada saat akan diperkosa lalu jatuh pingsan, maka boleh jadi perkosaan akan batal dilakukan.

TUGAS ILMU BUDAYA DASAR (phobia)


PHOBIA

Ada pasti sudah tau phobia itu apa, tapi kita akan mengulasnya kembali lebih jauh !

Pengertian phobia ?
Phobia berasal dari bahasa Yunani yang berarti rasa takut yang tidak normal atau tidak wajar (Morbid Fear atau Anxiety Disorder).  Rasa takut yang dimaksudkan disini adalah rasa takut terhadap sesuatu, baik itu benda mati maupun mahhluk hidup atau situasi tertentu.
Apakah anda memiliki phobia?. Umumnya kita memiliki phobia, bedanya ada yang ringan dan ada pula yang berat. Phobia ringan adalah phobia yang tidak mengganggu kehidupan penderitanya karena yang ditakuti itu jarang dijumpai, misal takut dengan rumput putri malu. Phobia takut dengan putri malu tidak akan terlalu mengganggu karena jarang dijumpai, sehingga tidak terasa bahwa seolah olah penderita tidak memiliki phobia. Tetapi bagaimana phobia yang takut dengan gelang karet, ini termasuk phobia berat, karena setiap hari dibanyak tempat dia dapat melihat ada banyak gelang karet, sehingga rasa kaget, takut, dan shock bisa terjadi setiap saat. Tentu saja kadang kadang hal ini bisa bukan saja mengganggu dirinya, tetapi anggota keluarga atau orang disekitarnya merasa risih, geli, dan bisa juga kesal dibuatnya. Karena dimata orang awam, rasa takut itu tidak normal. Memang benar, yang namanya phobia itu adalah rasa takut yang tidak wajar atau tidak normal.
Kita ambil contoh beberapa phobia yang sering kita lihat atau dengar antara lain adalah :
·         Phobia terhadap Kecoa atau Ulat Bulu, atau Cacing
·         Phobia terhadap Laba Laba atau Capung atau Siput
·         Phobia terhadap Daun Bambu atau Gelang Karet
·         Phobia terhadap Ketinggian atau Kegelapan
·         Phobia terhadap Suara Ombak atau anak bayi
·         Phobia terhadap Jarum Suntik, dan banyak lagi.
Adapun Contoh lainnya pada Rachel Green dalam serial Friends. Tokoh yang di perankan Jennifer Anniston ini ceritanya selalu ngejauhin ayunan karena waktu kecil, rambutnya pernah nyangkut di rantai pegangannya.
Kalo udah parah, penderitanya bisa terserang panik saat ngeliat hal yang dia takutin. Sesak nafas, deg-degan, keringat dingin, gemetaran, bahkan sampe nggak bisa menggerakkan badannya.
  • R.Kelly, Whoopi Goldberg dan Dalai Lama, termasuk kategori selebrities with Aviophobia, yaitu phobia terbang.
  • Kim Basinger, Rose McGowan dan si bintang Home Alone, Macaulay Culkin adalah penderita Agoraphobia, yaitu takut sama tempat umum dan keramaian. Aneh juga ya, ada seleb yang phobianya kayak gitu?
  • Penyanyi dan pencipta lagu, John Meyer punya 14 track di albumnya “Room for Squares”. Padahal track ke 13 nggak ada suara apa-apa alias hening selama 0,2 detik dan nggak ada title-nya di cover album. Kemungkinan besar, John Meyer pengidap triskaidekaphobia, takut sama angka 13!
  • Masih tentang triskadeikaphobia. Adolf Hitler juga penderitanya. Pesawat temput NAZI yang tadinya bernomer seri He-112 diganti menjadi He-100 untuk menghindari adanya seri He-113. And, do you notice, nggak ada mobil yang bernomer 13 di arena Formula 1 (F1). Mobil nomer 13 dihilangkan setelah ada dua pembalap meninggal memakai nomer tersebutJohnny Depp dan P. Diddy juga ternyata menderita coulrophobia alias takut sama badut. Sedangkan mantan suami Angelina Jolie, Billy Bob Thornton takut sama mebel antik! Aneh kan?! Karena sifatnya yang nggak rasional itu, dunia medis menganggap phobia sebagai gangguan psikologis. Dan penelitian memang membuktikan bahwa phobia termasuk salah satu bentuk gangguan kejiwaan yang paling sering ditemui di masyarakat dan merupakan gangguan psikologis terbesar ketiga setelah depresi dan kecanduan alkohol.
PHOBIA DISEBABKAN OLEH. .
Sama kayak jenisnya, ternyata penyebab phobia juga macem-macem. Analisa yang pertama karena adanya faktor biologis di dalam tubuh, seperti meningkatnya aliran darah dan metabolisme di otak. Bisa juga karena ada sesuatu yang nggak normal di struktur otak. Tapi kebanyakan psikolog setuju, phobia lebih sering disebabkan oleh kejadian traumatis kayak yang dialami Rachel Green tadi. Kabarnya nih, beberapa hari setelah bom bali meledak para korbannya yang selamat, jadi phobia sama api dan suara keras. Kejadian traumatis, seperti inilah yang jadi penyebab phobia paling umum. Masih ada penyebab lainnya yang dianalisa oleh psikolog, yaitu phobia juga bisa terjadi karena budaya. Seperti di Jepang, Cina dan Korea, masyarakatnya takut banget sama angka 4 (tetraphobia) sedangkan di Italia takut sama angka 17 yang dianggapnya angka sial! Memang nggak rasional, tapi bener-bener terjadi!
Ada 10 jenis objek yang paling sering ditakuti oleh manusia di muka bumi ini. Berikut adalah bahasannya:
  • TAKUT ULAR
    Ini merupakan jenis phobia yang paling sering dijumpai. Ketakutan secara berlebihan pada ular dikaitkan pada kemampuan nenek moyang kita bertahan di alam liar. Ular sejak dulu dianggap hewan berbisa, menjijikkan, dari masa ke masa. Bahkan juga diidentikkan dengan setan oleh keyakinan tertentu. Ternyata phobia akan ular ini bersifat evolusioner, diturunkan oleh nenek moyang manusia sejak zaman dulu sampai sekarang.
  • Takut LABA-LABA
    Ditemukan bahwa kaum perempuan empat kali lipat lebih banyak jumlahnya yang takut atau jijik pada laba-laba daripada kaum lelaki. Pada studi yang dipublikasikan di jurnal Evolution and Human Behavior, David Rakison dari Carnegie Mellon University di Pittsburgh mengatakan bahwa bayi perempuan usia 11 bulan mampu mengekspresikan ketakutan begitu melihat gambar laba-laba dan ular, sedangkan bayi lelaki tidak. Teori evolusi mengatakan bahwa hal itu wajar, sebab kaum perempuan sering bersua laba-laba di rumah, atau saat mereka menyiapkan makanan di dapur. Sedangkan kaum lelaki cenderung diajarkan untuk berani pada hewan tersebut ketika berada di alam liar.
  • Takut RUANGAN TERTUTUP
    Dikenal juga dengan nama agoraphobia, ketakutan ini diderita oleh 1,8 juta orang Amerika berusia dewasa, demikian menurut laporan  National Institute of Mental Health pada tahun 2008. Tempat tertutup yang dianggap sulit untuk mereka melarikan diri atau keluar merupakan obyek yang paling ditakuti. Biasanya mereka takut pada elevator/lift, ruang olah raga tertutup, jembatan, kendaraan transportasi umum, mobil, mall, bahkan juga pesawat. Penderita biasanya malas bepergian atau berada di dalam mobil terlalu lama.
  • Takut PADA ORANG LAIN
    Pernah bertemu orang yang mukanya memerah saat bicara di depan orang banyak? Berkeringat, susah bicara atau gagap atau bahkan sampai sakit perut? Itulah ciri-ciri orang yang takut pada orang lain atau dikenal dengan nama sosialphobia. Sebanyak 15 juta orang Amerika dewasa menderitanya, demikian menurut  National Institute of Mental Health. Yang parah, kadang bukan saat melakukan pembicaraan di depan umum saja. Penderita sosialphobia juga kerap kesulitan makan atau minum di depan orag banyak. Gejalanya baru terlihat setelah memasuki usia puber.
  • Takut KETINGGIAN
    Ini adalah jenis phobia yang juga lumayan banyak penderitanya. Diperkirakan sebagnyak 3-5% dari seluruh populasi dunia menderita akrophobia, takut berada di tempat tinggi. Pada riset yang pernah dilakukan, penderita akrophobia merasa semua tempat tinggi berjarak lebih tinggi dari yang sesungguhnya. Misalnya tinggi sebenarnya hanya 3 meter, maka di mata penderita akrophobia, mereka seperti melihat obyek yang tingginya 6 meter.
  • Takut KEGELAPAN
    Takut pada kegelapan yang diderita anak-anak ternyata adalah phobia paling umum juga. “Anak-anak mempercayai imajinasinya bahwa di kegelapan bisa mendadak muncul hantu, penculik, atau perampok,” jelas  Thomas Ollendick, profesor psikologi dan direktur Child Study Center di Virginia Tech. Secara normal, ketakutan ini akan hilang seiring dengan bertambahnya usia. Namun jika hingga usia dewasa kita masih menderita ketakutan pada gelap, maka artinya kita menderita nyctophobia.
  • Takut KILAT DAN HALILINTAR
    Bagi para penderita phobia ini, suara halilintar dan kilat akan terasa seperti menghentak jantung, bahkan membuat mereka berkeringat. Penderita yang parah bahkan sampai memutuskan pindah ke daerah yang aman dari petir dan kilat., demikian kata John Westefeld, ilmuwan dari University of Iowa.
    Westefeld melaporkan, dari surveinya terhadap mahasiswa di tahun 2006, sebanyak 73% menderita ketakutan ringan pada cuaca. Namun kebanyakan mereka malu untuk mengakuinya. Bagi mereka yang phobia pada kilat dan halilintar, ada baiknya mulai melatih rasa panik dan kecemasan atau terapi ke hipnoterapis.
  • Takut TERBANG
    Jangan dikira mereka ini orang udik yang belum pernah naik pesawat, sebab faktanya sebanyak 25 juta warga Amerika juga menderita phobia ini. Nama penyakitnya adalah aviophobia, dimana seseorang sangat takut naik pesawat. Bisa jadi memang sudah sejak lahir begitu, atau ada yang pernah mengalami kecelakaan pesawat sehingga merasa trauma naik pesawat lagi, sebab peristiwa mengerikan itu terus terbayang.
  • Takut ANJING
    Tidak usah harus anjing besar jenis doberman, anjing yang imut macam pudel pun ditakuti. Penderita cynophobia ini mengalami rasa takut digigit anjing, bisa jadi memang pernah digigit atau melihat orang lain digigit anjing, demikian menurut profesor psikologi Brad Schmidt dari Ohio State University.
  • Takut DOKTER GIGI
    Bukan cuma anak kecil lho yang takut ke dokter gigi, orang dewasa juga ada. Sebanyak 9-20 oersen orang Amerika ternyata menghindari memeriksakan giginya ke dokter walau sudah dalam kondisi parah sekalipun. Rasa takut ini lebih disebabkan oleh rasa nyeri yang timbul ketika plak gigi dibersihkan, dan memang tidak semua orang bisa menahannya.
HILANGKAN PHOBIAMU
Woody Allen, actok dan sutradara Hollywood yang juga ngisi suara di film animasi “Antz”, rela nyetir mobil bermil-mil lebih jauh untuk nyari jalan alternatif supaya nggak lewat terowongan. Masalahnya dia seorang claustrophobic alias takut ruang sempit atau ruang tertutup. Kalau udah mengganggu aktivitas penderitanya seperti Woody Allen dan ibu yang takut naik lift dan pesawat terbang tadi, berarti udah saatnya phobia itu disembuhin!
Sesederhana apa pun, jangan anggap remeh phobia. Karena nggak cuma bakal nganggu aktivitas dan kehidupan sosial kamu, tapi phobia juga bisa membahayakan jantung kamu! Soalnya serangan jantung dan stroke bisa datang karena cemas berlebihan dan jantung yang berdebar-debar terlalu sering..
Apa kamu mau mengalami phobia yang begitu menggangu hidupmu terus menerus? Ada banyak terapi yang bisa ditempuh salah satunya adalah dengan hipnoterapi.
Yang dilakukan hipnoterapi untuk mengatasi phobia adalah dengan mengkondisikan gelombang otak klien pada gelombang alfa atau theta dan menjaganya pada gelombang tersebut. Ketika klien berada pada gelombang alfa atu theta, maka semua memori yang pernah terjadi pada diri klien mulai dari janin sampai dia dewasa dapat diakses atau diingat kembali. Betul, itulah kehebatan pikiran bawah sadar kita yang mampu merekam semua kejadian/peristiwa yang pernah kita alami.